Rabu, 18 April 2012

Marah Dimarahi!

Seorang atasan memarahi bawahannya.

General Manager memarahi Kepala Operasional.

Kepala Operasional melampiaskan kemarahannya kepada Kepala Admin.

Kepala Admin marah kepada stafnya.

Seorang ayah, yang juga staf admin, pulang kerja dan marah kepada istrinya.

Sang istri, marah kepada putranya.

Kakak marah kepada adik.

Adik marah kepada adik bungsunya.

Adik kecil, marah kepada teman bermainnya.

Adik ini bingung, kenapa bundanya di rumah marah tanpa sebab yang
jelas, teman bermainnya pun begitu.

:)

1 komentar:

  1. Tidak adakah yang bisa memutus rantai ini?

    Rantai pelampiasan kemarahan.

    Jika seseorang marah -apalagi karena dimarahi- ia cenderung melampiaskan rasa marahnya kepada pihak yang jadi "bawahannya"

    Ada kakak marah kepada adik-adiknya.

    Tidak bisakah kita memutusnya?

    Cukup saya saja yang kena marah, rasa marah ini cukup berhenti di aku, tidak akan kulampiaskan emosi ini ke orang lain.

    Karena aku tahu, rantai ini bisa makin panjang, jika diteruskan akan ada korban lebih banyak.

    yo, redam amarah kita.

    BalasHapus

tinggalkan jejak Anda di sini!