Di suatu SMA, hari Sabtu, hari terakhir masuk sekolah sebelum menghadapi ujian nasional, Senin depan. Masing-masing wali kelas memberikan wejangannya.
Sebelum pulang, beliau berpesan :
"Ingat, besok sebelum berangkat sekolah, saya mohon untuk mencium tangan orangtua. Minta doanya, minta restunya. Yang tidak pernah bersalaman, cium tangan orangtua besok ini."
.......
Senin.
Salah satu Ibu dari murid heran dengan kelakuan anaknya. Dia cium kedua tangan papa mamanya sebelum berangkat sekolah. Seumur-umur baru kali ini terjadi. Ada apakah gerangan?
.......
Genap seminggu, dan hal "aneh" tersebut tetap terjadi. Terselip rasa bangga si anak mulai berubah menjadi lebih baik.
Si Ibu tahu minggu ini adalah saatnya ujian nasional, tetapi dia tidak menyangka anaknya akan mencium tangannya, meminta doanya, meminta restunya.
Si anak pun menceritakan asal muasalnya. Papa dan Mamanya mendengarkan dengan antusias.
Esoknya si Ibu pergi ke sekolah, bertemu dengan wali kelas anaknya.
"Terimakasih Pak telah mendidik anak saya dengan baik. Sebagai rasa terimakasih, saya akan menyumbang beberapa komputer tuk sekolah"
"Terimakasih Ibu, tetapi kami sudah punya komputer"
"Kalau begitu, satu set peralatan ngeband"
"Maaf Ibu, kami juga sudah punya."
Sang wali kelas tahu, kalau permintaan Ibu tidak dipenuhi, akan sangat kecewa. Maka beliau pun mengusulkan sesuatu.
"Begini Ibu, kalau Ibu berkenan, yang belum kami punya adalah seperangkat gamelan"
Si Ibu senang, dan langsung menyanggupinya. Besoknya, seperangkat gamelan terbaik dikirim ke sekolahan atas biaya dari si Ibu.
*jangan remehkan ajakan kebaikan, bahkan yang kita anggap biasa, bisa jadi bagi orang lain, itu adalah kebaikan besar.
**cerita Guru SMA saya, Si Ibu pada masanya adalah pembesar negeri ini, tetapi saya lupa namanya #_#v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak Anda di sini!