Suatu hari aku kedatangan tamu. Tamu yang tidak biasa. Necis, parlente.
Ternyata, dia hendak memberiku uang, dan Anda tahu berapa? Lima ratus juta!!! Tunai! Dalam sebuah koper!
Dan aku segera tahu, ini adalah uang sogokan. Uang suap, agar aku tidak vokal lagi menyuarakan kebusukan korupsi. Agar aku diam, melupakan gerakan antikorupsi, politik uang, dsb. Ya, agar aku tidak melawan terhadap praktik-praktik busuk mereka.
Aku bimbang, tidak kata hatiku, tapi... lima ratus juta...
Aku menemui istriku, dan menceritakannya. Anda tahu dia bilang apa?
"Kalau kamu menerimanya, aku minta cerai!"
"Allahu Akbar!" batinku
Tidak jadi, aku mantab!
*Harry Roesli
**cerita yang saya tangkap dari penuturan beliau sendiri, dulu, sewaktu masih hidup, di sebuah acara tv.
nb : Harry atau Hary ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak Anda di sini!